[One Shot] My Friends

Filed under by karenagatha on 18.39

"Kau membuat diriku kehilangan teman-temanku..

Mengapa kau membunuh temanku?

Apa salahnya mereka?

Aku tak menyangka ternyata kamu adalah pembunuhnya.."

Tittle : My Friends
Author : Karen Agatha
Length : One Shot
Rate : PG 13+ (Teen)
Created :05/12/09
Genre : Thriller/Mystery
Cast : Merry, Kaneela, Linda, Vanny, Stevie, Brian, Ryan, Natalie, Cheryn, Nadia
Disclaimer : I own Merry, Kaneela, Linda, and other cast. Everything that happens in this story is just fanfiction. If there is equality of names and events, is just a coincidence.


My Friends

Di Lymberg School yang berada di Sydney, Australia, Merry yang lahir di Inggris mempunyai seorang teman yang berasal dari Rusia, Kaneela. Mereka berdua bersahabat sejak kecil hingga sekarang. Mereka mempunyai keluarga yang damai dan bahagia. Meskipun begitu, Kaneela tetap merasakan bahwa dirinya tidak hidup damai dan bahagia. Merry mempunyai seorang ayah yang tidak tahu keberadaannya dimana sejak ayahnya pergi melaut, sebab ayahnya adalah seorang pelaut. Sedangkan Kaneela, ayahnya adalah seorang polisi yang selalu sibuk, dan pulangnya tengah malam. Sampai-sampai, saat Kaneela waktu masih kecil, yang menemani Kaneela hanyalah ibunya.

Menurut Merry, Kaneela adalah gadis periang, dan suka iseng kepada Merry. Tetapi, kenyataannya, Kaneela yang gadis pemalu dan pendiam dan Merry yang gadis periang. Setiap pagi, mereka pergi ke sekolah selalu bersama karena rumah mereka saling berdekatan. Hingga pada suatu hari, di kelasnya Merry, tiba-tiba mendapatkan sebuah terror yang tak tahu dari siapa.Orang yang pertama mendapat terror itu adalah Linda, temannya Merry. Saat dia sedang berjalan ke kelasnya, kemudian dia menghampir meja kursinya. Saat melihat ke laci meja, dia tiba-tiba merasakan ada sebuah kotak bingkisan. Lalu mengambil kotak itu dan meletakkannya di atas meja.

Orang-orang yang berada disekitarnya melihat kado bingkisan di meja Linda, sambil menghampirinya sambil berkata “Kado dari siapa itu? Pacar, ya?” ucap salah satu dari orang-orang yang menghampirinya. Kemudian orang-orang disana menyorakinya sambil meminta kado itu dibuka. Dibukakannya perlahan-lahan, dan terkejut, saat melihat isinya adalah sebuah boneka voodoo yang tercekik dengan tali dan kertas yang bertulisan darah, yang tulisannya mengancam dia. Semua orang yang berada disitu ketakutan, dan terkejut ketika membaca tulisan itu.

Bukan Linda saja yang ketakutan dan terkejut, tetapi semua teman sekelasnya pun ikut ketakutan dan terkejut. Merry dan Kaneela yang baru datang saja, terkejut begitu melihat teman-temannya histeris. Banyak yang melihat dan mendengar suara histeris itu dari luar kelasnya. Sehingga banyak orang yang menghampiri kelas itu sambil bertanya-tanya. Ketika melihat kado bingkisan itu, salah satu dari orang yang menghampiri kelas itu, membuang kado bingkisan itu ke tempat sampah.

Keesokan harinya, teman-teman sekelasnya banyak yang bingung melihat Linda tidak hadir. Lalu mereka semua, berencana untuk datang ke rumahnya Linda. Saat datang ke rumah Linda, mereka lalu disambut dengan kematian Linda bersama keluarganya di ruang tamu. Mereka langsung syok, dan bahkan ada yang mau muntah. Kejadian itu menjadi perbincangan di Lymberg School dan selain itu, juga menjadi perbincangan banyak orang di luar sekolah. Setelah kejadian itu, keesokan harinya, terror itu mulai lagi, dan kali ini jatuh ke temannya Linda, Vanny. Tetapi kali ini berbeda, Vanny mendapatkan terror sebuah pisau yang nancap di perut boneka. Ketika melihat itu, Vanny langsung segera pergi ke toilet perempuan. Ketika Vanny sedang mencuci tangan, tampak seseorang dari belakang membawa pisau dan langsung menusuk kepala Vanny, sehingga Vanny tidak sempat menghindar.

Lalu, tiba-tiba suara teriakan terdengar dari toilet perempuan, saat seorang perempuan hendak masuk ke toilet. Karena mendengar suara teriakan itu, murid-murid beserta guru langsung menghampiri toilet perempuan. Merry terkejut melihat, Vanny yang baru mendapatkan sebuah terror, beberapa menit kemudian dia tewas terbunuh. “Jangan-jangan, pembunuhnya adalah dari salah satu kita? Hanya baru mendapatkan sebuah terror, Vanny sudah tewas terbunuh di toilet. Linda tewas karena tercekik di lehernya dengan tali bersama keluarganya. Mengapa ini bisa terjadi?” tanya Merry ke teman-teman sekelasnya.

“Masa sih? Mungkin benar juga kamu, Mer. Buktinya, orang yang menerror kita, bisa tahu nama kita dan nama sekolah kita. Aku kurang tahu, ya. Mungkin bisa juga, ada orang yang sirik sama teman-teman kita yang tewas,” jawab Stevie.

“Bagaimana kalau kejadian ini, bisa terjadi terus menerus sampai pembunuh itu puas?” tanya Brian yang sedang bingung dan khawatir.

“Kalau terjadi terus menerus, bisa bahaya itu. Nyawa orang-orang bisa terancam. Kalau begitu, kita harus hati-hati. Apa pembunuhan ini menyimpan sebuah rahasia?” tanya Ryan.

“Iya, sepertinya begitu. Mungkin pembunuh ini menyimpan sebuah kebencian pada korban teman-teman kita yang tewas. Jadi bisa saja, pembunuh itu benci atau tidak senang kepada korban teman-teman kita,” jawab Natalie sambil menghela napas.

Akhirnya, bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasanya Merry pulang bersama Kaneela. Saat Natalie menghampiri sepedanya, dia melihat sebuah kado bingkisan di keranjang sepedanya. Kemudian, dia bukakan kado bingkisan itu. Dan isi kado bingkisan itu adalah sebuah kartu ucapan selamat tinggal dan foto pentungan. Hal ini membuat Natalie tidak takut dan membuang kado bingkisan itu ke tempat sampah. Dia naikkan sepedanya, dan berjalan pulang menuju ke rumahnya.

Ketika hampir sampai di rumahnya, tiba-tiba ada mobil di belakangnya mendorong dia hingga jatuh dari sepeda. Lalu orang itu membawa sebuah pentungan, dan memukul Natalie hingga kepalanya pecah dan tulangnya patah. Orang itu langsung kabur membawa pentungan dengan mobil. Beberapa saat kemudian, ketika ibunya sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya, dia melihat di depannya terdapat banyak polisi-polisi dan masyarakat berkumpul. Dengan perasaan bingung, ibunya langsung menghampirinya. Saat sampai, ibunya melihat jenazah dibawa ke ambulan. Dan ibunya terkejut, melihat ada sebuah sepeda, yang ternyata itu sepeda anakanya. Kemudian, dia langsung berbicara kepada polisi dan petugas ambulan, bahwa jenazah itu anaknya atau bukan. Saat dibuka, ternyata jenazah itu adalah anaknya.

Kejadian itu masuk ke dalam berita di televisi. Merry yang sedang menonton berita itu, terkejut melihat ibunya Natalie berada didalam berita sambil histeris, dan lebih terkejut lagi, dia melihat teman kelasnya, Natalie tewas dalam keadaan kepala pecah dan tulangnya patah. Hal ini tentu, membuat Merry segera menelepon teman-temannya untuk segera melaporkan bahwa Natalie tewas dan masuk ke dalam berita televisi. Ternyata teman-temannya juga menonton berita televisi itu.

Keesokan harinya, Brian mendapat sebuah pesan yang tak tahu berasal darimana. Isi pesan tersebut adalah “Brian, kamu akan mati hari ini! Darahmu akan bercucuran di lantai sampai darahmu habis!” Isi pesan tersebut, membuat Brian menjadi kegelian. Sehabis pulang sekolah, Brian seperti biasanya pulang dengan mobilnya. Saat sudah masuk ke dalam mobil, tiba-tiba dari belakang Brian dicekik dan disembelih lehernya.

Nadia, pacarnya Brian, yang sedang akan jalan ke rumahnya, tak sengaja dia melihat mobilnya Brian masih berada disitu. Dengan perasaan curiga dan bingung, ia lalu menghampiri mobilnya Brian. Ketika dihampiri, Nadia langsung terkejut melihat lehernya Brian berdarah. Dan langsung teriak ketakutan. Stevie yang masih berada di sekolah, melihat Nadia berteriak histeris, langusng dia hampiri dan bertanya kepada Nadia. Nadia yang sangat takut sekali, dia tidak bisa menjelaskannya dan menunjukkan ke arah mobil Brian.

Ketika menghampiri mobilnya Brian, Stevie terkejut melihat Brian di kaca mobil dalam keadaan tewas mengenaskan. Stevie langsung segera melapor ke polisi, orang tua Brian dan rumah sakit atas kejadian ini. Sekitar pukul 14.30, orang tua Brian datang, dan mobil ambulan serta polisi datang ke Lymberg School. Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit, Nadia dan Stevie dibawa ke kantor polisi untuk menceritakan apa yang terjadi. Nadia yang masih menangis histeris itu, tidak bisa menjawab pertanyaan polisi. Stevie lalu membujuk Nadia agar tabah dan sabar. Untuk membuat Nadia menceritakan apa yang terjadi. Dalam keadaan terpaksa, akhirnya Nadia mau menceritakan apa yang terjadi bersama Stevie.

Keesokan harinya, Merry yang melihat bangku dan meja di kelasnya, semakin lama semakin berkurang orang yang menggunakannya karena meninggal. Kemudian, ia memandang ke arah depan, ke arah Ryan. Ryan yang sedang bingung dengan kotak bingkisan yang dia diberikan oleh seseorang yang tak tahu siapa. Lalu, Merry menghampiri Ryan dan membuka kotak bingkisan itu. Isi kotak bingkisan itu adalah foto minuman dan foto makanan beserta kartu ucapan selamat tinggal. Merry semakin tampak tidak mengerti dengan semua foto-foto itu beserta kotak bingkisan.

Pada malam hari, Ryan pergi bersama pacarnya, Cheryn ke restoran untuk makan bersama. Lalu, memesan makanan dan minuman. Akhirnya makanan dan minuman telah siap, Ryan kemudian makan dan minum. Tetapi saat Ryan sedang makan, Cheryn meminta pergi ke toilet sebentar. Tiba-tiba, Ryan keracunan karena makanan dan minuman. Yang membuat orang-orang terkejut melihat Ryan keracunan. Cheryn yang baru balik dari toilet, langsung terkejut dan pingsan.

Keesokan paginya, Ryan dikabarkan tewas di restoran karena keracunan. Merry tiba-tiba menangis, mengingat masa dahulunya yang begitu bahagia. Tadinya di kelas Merry masih banyak orang, dan sekarang hanya tinggal sedikit. Dia merasa menyesal dan ingin marah kepada pembunuh itu. Lalu, Stevie yang baru datang ke kelasnya, tiba-tiba dia disambut dengan kotak bingkisan di laci mejanya. Stevie kemudian terkejut.

Dengan kesalnya, Merry langsung menghampiri Stevie, dan membuka kotak bingkisan itu. Isi kotak bingkisan itu adalah sepucuk surat dan pisau cutter. Merry lalu membaca surat itu. Kemudian, merobek surat itu.

Beberapa saat kemudian, bel pulang sekolah berbunyi, Stevie pulang dengan naik motornya. Ketika dalam perjalanan menuju rumah, Stevie tiba-tiba dilempar batu hingga jatuh, dan badannya ditusuk dengan pisau cutter.

Keesokan paginya, Stevie dikabarkan tewas dalam keadaan mengenaskan. Akhir-akhir ini, Merry menjadi syok dan stress. Hingga pada suatu hari, Merry datang ke kelasnya, dan melihat di laci mejanya terdapat kotak bingkisan. Lalu dia membuka kotak bingkisan itu, isi kotak bingkisan adalah sepucuk surat dengan tulisan “JATUH! JATUH! JATUH! KAU HARUS MATI HARI INI!”. Merry tidak percaya dengan surat itu, dan menganggap surat itu adalah suatu kebohongan.

Beberapa saat kemudian, bel isirahat berbunyi, seperti biasanya Merry pergi ke kantin untuk makan bersama Kaneela. Kemudian, dia naik ke lantai 2 dan pergi ke kelasnya. Tiba-tiba, ada seseorang mendorongnya dan jatuh dari lantai 2. Merry melihat ternyata, pembunuhan teman-teman sekelasnya adalah Kaneela, sahabatnya sendiri. Saat dibawa ke rumah sakit, Merry sempat berbicara kepada polisi, dan akhirnya meninggal. Yang Merry katakan kepada polisi adalah Kaneela adalah pelaku pembunuhan di Lymberg School. Akhirnya, Kaneela ditangkap dan dipenjara seumur hidup.

The End

Note : Mohon maaf, apabila ada kata-kata salah, atau kurang berkenan bagi para pembaca. Semoga cerita ini dapat menghibur para pembaca. Sekali lagi mohon maaf.

Comments:

Posting Komentar